MANUSIA DAN
HARAPAN
1. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari
kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan
dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan
harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia
mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam
hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa
pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing
– masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai
harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan
terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si
pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini
bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus
berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha
dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu
dapat terwujud.
2. Apa Sebab Manusia
Mempunyai Harapan ?
Menurut kodratnya
manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam
suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota
masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah
– tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik /
jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada
dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni
dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam
diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis,
bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani
dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau
kebutuhan manuis itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving
and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)
3. PENGERTIAN DOA
Menurut bahasa do'a
berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah
syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas
atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
Adapun lafadz do'a yang
ada dalam al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut:
1. Ibadah, seperti firman
Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan
tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian
make, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
2. Perkataan atau
Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka,
sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak
dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
3. Panggilan atau
seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang
yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat
mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)
4. Meminta pertolongan.
Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur'an yang
Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at
Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang
yang benar. (al Baqarah: 23).
5. Permohonan. Seperti
firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada
penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia
meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49).
Macam-Macam Do’a
Syeikh Abdurrahman bin
Sa'diy berkata: "Setiap perintah di dalam al Qur'an dan larangan berdo'a
kepada selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah."
2
Adapun perbedaan antara
kedua macam do'a tersebut adalah:
Do'a masalah
(permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari
kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi
tiga:
a) Permintaan yang
ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red.
vbaitullah)
b) Permintaan yang
ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya.
Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat.
Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
c) Permintaan yang
ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa
dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau
membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a Ibadah maksudnya
Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah
maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat,
puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha
Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
4. Kepercayaan
Kepercayaan berasal
dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal –
hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
Ia tidak percaya pada
diri sendiri.
Saya tidak percaya ia
berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
Bagaimana juga kita
harus percaya kepada pemerintah.
Kita harus percaya akan
nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
Dengan contoh berbagai
kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu
adalah kebenaran.
5. Berbagai Kepercayaan
Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan
adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri
sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada
hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri,
menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang
diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang
lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja.
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya,
perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan
yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji
sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi
membuat janji kepada orang lain.
• Kepercayaan kepada
pemerintah
Berdasarkan pandangan
teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna,
negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa
manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua
adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi,
yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih
oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis
mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat.
Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas
adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang.
mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan
(totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu
disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia
perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita,
baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah
itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau
manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
• Kepercayaan kepada
Tuhan
Kepercayaan kepada
Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan
dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan
dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan
tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana
Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan
kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya
kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan
dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu
menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi
yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekuensinya
tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Usaha-usaha
Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan
ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan
pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan
kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka
menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu
mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan
negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
Konsep Memanusiakan Manusia melalui Pemahaman
Konsep Keadilan, Penderitaan, Cinta kasih, Tanggung jawab, Pengabdian,
Pandangan hidup, Keindahan dan Kegelisahan.
Konsep
Memanusiakan Manusia Melalui:
a. Manusia dan
Cinta Kasih.,
Cinta secara sederhana bisa dikatakan sebagai
paduan rasa simpati antar dua makhluk. Sampai dengan sekarang ini masih banyak
orang yang beranggapan bahwa cinta itu tidak lebih dari sekedar perasaan
menyenangkan yang untuk mengalaminya orang harus terjatuh ke dalamnya.
Sikap seperti itu pada prinsipnya berdasar pada
pendapat-pendapat berikut:
• Beberapa
manusia menyatakan masalah cinta pertama-tama sebagai masalah dicintai dan
bukan masalahmencintai.
• Permasalahan cinta merupakan persoalan objek
dan bukan masalah bakat
• Mencampuradukkan
antara pengalaman mula pertama jatuh cinta dan keadaan tetap berada dalam
cinta.
Cinta memiliki hubungan pengertian dengan kemesraan, kasih sayang (perasaan simpati yang tulus), belas kasihan, dan aktivitas pemujaan (sebagai wujud cinta manusia pada Tuhan) .
Kasih Sayang, adalah penerapan perasaan sayang, cinta, atau suka kepada seseorang.
Berbagai bentuk kasih sayang:
Cinta memiliki hubungan pengertian dengan kemesraan, kasih sayang (perasaan simpati yang tulus), belas kasihan, dan aktivitas pemujaan (sebagai wujud cinta manusia pada Tuhan) .
Kasih Sayang, adalah penerapan perasaan sayang, cinta, atau suka kepada seseorang.
Berbagai bentuk kasih sayang:
• Bentuk
kasih sayang dimana orang tua bersikap aktif sementara anak bersikap pasif
(berdampak dimana anak merasa takut, kurang percaya diri menyatakan pendapat,
minder dan tidak berani)
• Kasih sayang dimana seorang
anak bersikap aktif sementara si orangtua bersikap pasif.
• Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara sianak juga bersikap pasif.
• Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara sianak juga bersikap pasif.
Seperti itulah konsep memanusiakan manusia
melalui cinta kasih.
b. Manusia dan
Keindahan
Keindahan berasal dari kosakata indah, yang
artinya bagus, cantik, permai, elok, molek, dan lainnya. Keindahan itu
bersifat universal, berarti tidak terikat oleh selera perorangan, selera mode,
waktu dan tempat, kedaerahan atau lokal. Keindahan dalam artinya yang luas,
mengandung pengertian ide atau gagasan kebaikan. Sementara Keindahan dalam arti
estetik murni, menyangkut pengalaman estetika seorang manusia dalam hubungannya
dengan segala sesuatu yang diterapkannya. Keindahan dalam arti terbatas ialah
keindahan yang hanya menyangkut suatu benda yang dapat diserap dengan indera
penglihatan, yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan, keseimbangan (balance) dan keselarasan (harmoni), simetri, dan pertentangan ’kontra’. Jadi keindahan adalah tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, bentuk, kata-kata, nada dan warna,
Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan, keseimbangan (balance) dan keselarasan (harmoni), simetri, dan pertentangan ’kontra’. Jadi keindahan adalah tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, bentuk, kata-kata, nada dan warna,
c. Manusia dan
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata
derita dari kata bahasa sansakerta dhara artinya menanggung atau menahan.
Derita artinya merasakan atau menanggung sesuatu yang tidak diinginkan.
Penderitaan dapat berupa jasmani ataupun rohani. Penderitaan dapat disebabkan
dari dalam dan luar diri manusia.
d. Manusia dan
Keadilan
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang
seimbang antara hak dan kewajiban ”Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu
orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun
itu terhadap diri sendiri, atau orangtuamu dan kaum kerabatmu”
e. Manusia dan
Pandangan Hidup
Pandangan hidup seseorang terdiri atas sikap
hidup, kebajikan dan cita-cita. Cita-cita, sikap hidup dan kebajikan itu tidak
dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Kebaikan atau Kebajikan perbuatan
yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, yaitu
yang sesuai dengan etika atau norma-norma agama. Manusia melakukan perbuatan
baik, karena menurut fitrahnya melakukan kebaikan sebagai makhluk bermoral.
Atas dorongan jiwanya manusia cenderung berbuat baik.
f. Manusia dan
Tanggung Jawab
Tanggung jawab berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Yang merupakan kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
g. Manusia dan Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang
berarti rasa atau persaan yang tidak tenteram di hati, merasa selalu khawatir,
cemas, tidak dapat tenang, tidak sabar. Alasan mengapa manusia gelisah ialah
karena manusia memiliki hati dan perasaan.
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga,
yaitu:
• Kecemasan Obyektif, kegelisahan
ini mirip dengan kegelisahan terapan, contohnya kecemasan karenaanaknya yang
belum pulang ke rumah.
• Kecemasan neurotik, perasaan yang timbul
akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri, contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa takut
yang irasional semacam fobia, rasa gugup.
• Kecemasan moral, hal ini
muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan marah, rendah diri, iri,
dengki, hasud dendam.
h. Manusia dan
Harapan
Harapan berasal dari kosakata harap, artinya
Sesuatu terjadi sesuai dengan keinginannya. Yang mempunyai harapan atau
keinginan hati itu, putus harapan berarti putus asa.
Sekian pembahasan kami mengenai konsep
memanusiakan manusia dan bagaimana menerapkan konsep memanusiakan manusia dalam
kehidupan kita sehari-hari.
PEMUDA &
SOSIALISASI
1. Sosialisasi
Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan
terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian,
tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi,
seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah
masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum
tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan
kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini
sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan
menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya
agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan
salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya
dengan sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh
susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan
inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa
individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok
melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi
melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu
prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang
adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri
membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang
sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
1. Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan
dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan
memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak
dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi dandapt dipercaya
2. Dalam proses sosialisasi juga membentuk
kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang
harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk
kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma
sosial.
Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka
sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga,
tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan
sebagai mahluk sosial, mahluk individual bagi pemuda.
Proses sosialisasi juga adalah proses
pembentukan sikap loyalitas sosial. Loyalitas sosial atau kesetiaan sosial
adalah perkembangan dari sikap saling menerima dan saling memberi kearah ang
lebih baik. Kita sangat mudah melihatnya pembentukan kesetiaan sosial ini adalah
dalam keluarga. Setiap anggota keluarga selalu setia sesamanya. Di dalam
kelompok dan masyarakat juga kesetiaan sosial ini berkembang, sebagai dasar
kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Dengan kata lain kesetianan sosial
berkembang mulai dari kelompok yang sederhan hingga kelompok yang lebih luas.
Ada minimal tiga hal yang harus dilakukan agar
tumbuh dan kembangnya sikap loyalitas sosial ini yakni :
Pertama kita harus saling berkomunikasi baik dalam
keadaan berdekatan ataupun dalam keadaan berjauhan (tempat tinggal). Dengan
komunikasi yang teratur kita akan saling mengetahui kabar dan berita di antara
kita. Sakit atau senang diantara kita dapat dengan cepat kita mengetahuinya.
Kedua, sering bekerja sama menyelesaikan
berbagai persoalan hidup. Misalnya bergotong royang atau melakukan arisan.
Kerja sama dapat saja dilakukan dalam kelompok kecil(minimal dua orang) atau
pun dalam kelompok yang besar (yang jumlah anggotanya banyak).
Ketiga, dalam kehidupan atau pergaulan sesama kita, sikap
tolong menolong harus dikembangkan. Berbagai kesulitan hidup yang kita alami
pantas kita minta tolong kepada orang lain atau teman. Begitu pula sebaliknya
bila kawan kita yang mengalami kesusahan wajib pula kita membantunya. Tentu
saja dasarnya adalah suka saling menerima dan memberi.
Menurut George Herbert Mead, sosialisasi yang
dialami seseorang dapat dibedakan dalam tahap-tahap sebagai berikut.
1. Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami manusia sejak dilahirkan,
ketika seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk
untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai
melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: Kata “makan” yang
diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita. Makna kata tersebut juga belum
dipahami dengan tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna
kata “makan” tersebut dengan cara menghubungkannya dengan kenyataan yang
dialaminya.
2. Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan:
a. Semakin sempurnanya
seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
b. Mulai terbentuk kesadaran
tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak, dan sebagainya.
c. Anak mulai menyadari
tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari
anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain
juga mulai terbentuk pada tahap ini.
d. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia
berisikan banyak orang. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang
dianggap penting bagi pembentukan dan pertahanan diri, yakni dari mana anak
menyerap norma dan nilai (Significant other).
3. Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang
dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh
kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat
sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai
menyadari adanya tuntutan untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap
ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks.
Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah.
Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai
dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu
yang berlaku di luar keluarganya.
4. Tahap penerimaan norma kolektif
(Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa.
Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan
kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang
berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa
menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain
yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada
tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
2. Tujuan Pokok
Sosialisasi
a. Individu harus diberi ilmu
pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
b. Individu harus mampu berkomunikasi
secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
c. Pengendalian fungsi-fungsi
organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
d. Bertingkah laku secara selaras dengan
norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok
khususnya dan pada masyarakat umumnya.
3. Peranan Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat
,Bangsa dan Negara
Dalam hubungannya dengan sosialisasi geenerasi
muda khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan
dapat dijadikan contoh untuk generasi muda, mahasiswa pada khususnya pada saat
ini. Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata perlu ditebus dengan
pengorbanan yang tinggi. Oleh karena segera setelah proklamasi pemuda Indonesia
membentuk organisasi yang bersifat politik maupun militer, diantaranya KAMI
(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang didirikan oleh mahasiswa dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia.
KAMI menjadi pelopor pemdobrak kearah kehidupan
baru yang kemudian dikenal dengan nama orde baru (ORBA). Barang siapa menguasai
generasi muda, berarti menguasai masa depan suatu bangsa, demikian bunyi suatu
pepatah. Berarti masa depan suatu bangsa itu terletak ditangan generasi mudas.
Kalau dilihat lebih mendalam, mahsiswa pada
garis besarnya mempunyai peranan sebagai :
a. Agent of change
b. Agent of development
c. Agent of modernization
Sebagai agent of change, mahasiswa bertugas
untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat kearah perubahan yang
lebih baik. Sedangkan agent of development, mahasiswa bertugas untuk
melancarkan pembangunan di segala bidang, baik yang bersifat fisik maupun non
fisik.Sebagai agent of modernization, mahasiswa bertugas dan bertindak sebagai
pelopor dalam pembahruan.
4. Potensi-Potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi
muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
1. Idealisme dan daya
kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan
dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan
secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya
kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
2. Dinamika dan
kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda,
menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni
kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan
penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.
3. Keberanian
mengambil resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan,
mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko
itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan
pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan
pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu
memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
5. Pengembangan
Potensi Gener asi Muda
Generasi muda memiliki
peranan penting dalam memajukan dan meningkatkan pembangunan. Begitu banyak
potensi yang dimiliki oleh generasi muda, mereka mampu berkarya dan berekspresi
dengan bebas ,tetapi masih dalam lingkup yang sewajarnya dan tidak menyalahi
aturan. Pengembangan potensi tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga,
orang tua dapat mengembangkan potensi anak mereka sejak berusia balita, orang
tua dapat mengarahkan apa dan kemana potensi yang dimiliki oleh anak mereka
sehingga lahirlah generasi muda yang memiliki potensi sesuai minat
masing-masing anak.
Generasi muda dapat
mengembangkan potensi mereka melalui hoby atau kesenangan masing-masing,
contohnya jika anak menyukai musik maka ia bisa mengembangkan potensinya dengan
membuat sebuah band atau mengikuti kursus bermain musik sehingga potensi anak
tersebut redup tanpa ada perkembangan.
Potensi generasi muda juga
dapat membangun rasa bangga pada diri sendiri. Keluarga dan negara juga
merasa bangga atas potensi yang dimiliki oleh anggota keluarga atau sebagai
masyarakat. Tapi bagaimana jika generasi muda saat ini mengisi hari mereka dengan
hanya menghabiskan uang orang tua dengan membeli barang-barang yang tidak
terlalu dibutuhkan, Sex di luar nikah, penyalahgunaan obat narkotika tak dapat
dihindari, mabuk-mabukan (minum-minuman keras), dan masih banyak lagi hal-hal
lain yang sangat menyedihkan. Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan orang
tua dapat mengarahkan sejak dini kemana arah yang paling tepat dan baik untuk
perkembangan anak mereka sehingga generasi muda dapat memiliki potensi yang
sangat berguna bagi nusa dan bangsa.
Di negara-negara maju,
salah satu di antaranya adalah Amerika Serikat, para mahasiswa sebagai bagian
generasi muda, didorong, dirangsang dengan berbagai motivasi dan dipacu untuk
maju dalam berlomba menciptakan suatu ide / gagasan yang harus diwujudkan dalam
suatu bentuk barang, dengan berorientasi pada teknologi mereka sendiri.
6.
Masalah-Masalah Generasi Muda
Generasi muda dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya menghadapi berbagai permasalahan yang perlu diupayakan
penanggulangannya dengan melibatkan semua pihak. Permasalahan umum yang
dihadapi oleh generasi muda di Indonesia dewasa ini antara lain sebagai berikut
:
1. Menurunnya
jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk
jiwa pemuda.
2.
Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
3. Belum
seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang
tersedia, baik formal dan informal. Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak
hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.
4. Kekurangan
lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah
pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas
nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional
serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
5. Kurangnya gizi yang
menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.
6. Masih banyaknya
perkawinan dibawah umur.
7. Penyalahgunaan Obat
Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.
8. Masih adanya
anak-anak yang hidup menggelandang.
9. Pergaulan bebas diantara
muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).
10. Masuknya budaya barat (Westernisasi
Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak
mental generasi muda.
11. Masih merajalelanya kenakalan remaja
dan permasalahan lainnya. Permasalahan tersebut akan berkembang seiring dengan
perkembangan jaman apabila tidak diupayakan pemecahannya oleh semua pihak
termasuk organisasi masyarakat, diantaranya KARANG TARUNA .
7. Faktor Penyebab Permasalahan Pemuda
1. Kurang dalam
mengendalikan diri
Dalam hal ini kita melibatkan keluarga karena
keluarga merupakan tempat awal seorang remaja membentuk karakter . Disini peran
orang tua sangat mempengaruhi perkembangan remaja dalam mengendalikan diri ,
orang tua bukan hanya memberikan penjelasan tentang nilai sosial (baik buruknya
suatu perbuatan) tapi juga memberikan suatu contoh perbuatan yang dapat
dicontoh oleh remaja tersebut sehingga ketika remaja sudah berada dilingkup
sosial yang lebih luas contohnya masyarakat , remaja tersebut akan terbiasa
melakukan sama seperti apa yang dicontohkan oleh orang tuanya .
2. Kurang masa
bersama keluarga
Meluangkan waktu sejenak untuk berkumpul
bersama keluarga merupakan hal kecil yang mempengaruhi perkembangan remaja
diluar karena pada saat seperti inilah masing-masing anggota keluarga
menceritakan masalah kepada orang tua atau orang yang lebih tua didalam
keluarga tersebut demi mendapat sebuah solusi yang benar . Karena banyak faktor
remaja melakukan hal negatif adalah karena jarangnya meluangkan waktu untuk
berkumpul bersama keluarga dengan alasan orang tua bekerja dan sibuk dengan
urusan lain, jika didiamkan begitu saja remaja tidak mendapat teman untuk
menceritakan masalah yang dihadapinya sehingga remaja mencari jalan keluarnya
sendiri yang menurutnya benar dan tak jarang dari keputusan itulah dapat
mengorbankan orang lain .
3. Masalah ekonomi
keluarga
Keluarga miskin mungkin tidak memiliki
kemampuan untuk menyediakan pendidikan sempurna kepada anak. Makanan dan
minuman , tempat kediaman serta kesehatan yang memadai. Faktor inilah yang
mendorong remaja untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya atau mencuri milik
orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dan hal ini akan terus meningkat ke arah
yang lebih ekstrim jika dibiarkan seperti menghilangkan nyawa orang lain demi
suatu hal yang diinginkannya .
8. Usaha Menanggulangi Permasalahan Pemuda
Cara yang harus dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut yaitu orang tua harus sering menasehati, memberi
bimbingan, dan memberi pengarahan kepada anaknya agar menjadi pemuda yang mudah
bersosialisasi dan bisa hidup mandiri tanpa upaya dan dana orang tuanya. Hal
ini bergantung pada diri pemuda itu sendiri. Jika menurut mereka nasehat
tersebut dapat membantu untuk mengatasi permasalahannya, maka mereka akan
melakukannya. Dan jika mereka tidak membutuhkan nasehat, maka mereka tidak akan
melakukannya. Tetapi pemuda yang baik adalah pemuda yang selalu mendengarkan
nasehat - nasehat yang baik dari orang tuanya.
Setelah memberi tanggapan untuk mengatasi
permasalahan.pemuda dalam generasi nasional, diharapkan pemuda - pemuda dapat
meningkatkan sikap kedewasaannya dalam hal ekonomi dan psikologi. Masyarakat
pun akan bangga. Begitu pun bagi orang tua, akan merasa bangga. Karena mereka
memiliki anak yang baik dan bisa diandalkan sebagai penerus bangsa. Dan semoga
hal ini lebih baik lagi di masa mendatang.
9. Perguruan dan
Pendidikan
Arti penting dari pendidikan adalah sebagai
upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia, sebagai prasarat utama
dalam pembangunan. Suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunannya secara ‘self
propelling’ dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi
minimum jumlah dan mutu (termasuk relevansi dengan pembangunan) dalam
pendidikan penduduknya. Modernisasi Jepang agaknya merupakan contoh prototipe
dalam hubungan ini.
Masalah pendidikan bukan saja masalah pendidikan
formal, tetapi pendidikan membentuk manusia-manusia membangun. Dan untuk itu
diperlukan kebijaksanaan terarah dan terpadu di dalam menangani masalah
pendidikan ini. Rendahnya produktivitas rata-rata penduduk, banyaknya jumlah
pencari kerja, “Under utilized population”, kurangnya semangat kewiraswastaan,
merupakan hal-hal yang memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh.
Sebab hal itu semua akan berarti belum
terlepasnya Indonesia dari belenggu keterbelakangan dan kemiskinan sebagaimana
diharapkan pendidikan yang dapat mengembangkan semangat “inner will peningkatan
kemampuan diri dan bangsa” yang terpencar dalam pembangunan pendidikan mental,
intelektuan dan profesional bagi seluruh penduduk dan pemuda Indonesia.
Sebagai satu bangsa yang menetapkan Pancasila
sebagai falsafah hidup bangsa dan negara Indonesia, maka pendidikan nasional
yang dibutuhkan adalah pendidikan dengan dasar dan dengan tujuan menurut
Pancasila. Dalam implementasinya, pendidikan tersebut diarahkan menjadi
pendidikan pembangunan, satu pendidikan yang akan membina ketahanan hidup
bangsa, baik secara fisik maupun secara ideologis dan mental. Melalui
pendidikan itu diharapkan bangsa Indonesia akan mampu membebaskan diri dari
belenggu kemiskinan dan keterbelakangan, melalui suatu alternatif pembangunan
yang lebih baik, serta menghargai kemajuan yang antara lain bercirikan
perubahan yang berkesinambungan.
Untuk itu maka diperlukan adanya
perubahan-perubahan secara mendasar dan mendalam yang menyangkut persepsi,
konsepsi serta norma-norma kependidikan dalam kaitannya dengan cita-cita
bermasyarakat Pancasila. Dalam hal ini kiranya pemerintah telah cukup berhasil
dalam menegakkan landasan-landasan ideal serta landasan koseptual terhadap
pembaharuan pendidikan menuju sistem pendidikan nasional yang tepat arah dan
tepat guna.
IAD,
IBD, ISD: PRESPEKTIF ISLAM & ILMU PENGETAHUAN TENTANG ALAM SEMESTA,
BIOLOGI, FISIKA DAN KIMIA
Pandangan Islam mengenai hakikat
manusia tidak menganggap biologi sebagai sesuatu yang tak terelakkan.
Satu-satunya perbedaan paling penting antara biologi reduktif deterministik dan
eksploatatif, dengan pandangan islam yang universal itu sangat menentukan dalam
usaha untuk menghilangkan sama sekali seksisme, rasisme dan kesenjangan
sosio-ekonomi. Kita harus menghadapi ideologi-biologis dengan pandangan dunia
Islam.
A.
ALAM SEMESTA
Alam Semesta dapat didefinisikan
sebagai segala sesuatu yang dianggap ada secara fisik, seluruh ruang dan waktu,
dan segala bentuk materi serta energi. Istilah Semesta atau Jagad Raya dapat
digunakan dalam indra kontekstual yang sedikit berbeda, yang menunjukkan
konsep-konsep seperti kosmos, dunia, atau alam.
B.
ALAM SEMESTA DAN SEISINYA DARI SUDUT PANDANG ISLAM
Al-Qur’an bukan hanya ditujukan
kepada manusia, tetapi juga ditujukan kepada seluruh ciptaan Allah SWT. Dalam
banyak ayat, Allah sendiri bersumpah atas nama berbagai ciptaan-Nya, seperti
matahari, bulan, berbagai jenis buah-buahan, dan dalam banyak ayat Al-Qur’an
menyuruh manusia agar memperhatikan kebijaksanaan luar biasa yang terdapat
dalam ciptaan-Nya. Dengan cara serupa, Islam memperuntukkan dirinya bagi alam
primordial manusia yang ada dalam pancaran pesan kosmis yang tertulis di atas
dedaunan, gunung-gunung dan bintang-bintang. Itulah sebabnya baik ayat-ayat
Al-Qur’an maupun fenomena alam disebutkan dalam ayat, dan Al-Qur’an menyebut
kedua ayat ini, yang ada dalam jiwa manusia maupun dalam ciptaan-Nya yang lain
sebagai tanda-tanda atau isyarat Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam ayat
terkenal, yang artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah
bagi mereka badwa Al-Qur’an itu adalah benar.” (QS. Fushshilat 41: 53)
C.
ALAM SEMESTA DAN SEISINYA DARI SUDUT PANDANG ILMU PENGETAHUAN MODERN
a.
Steady State Theory Dalam teori ini
dinyatakan bahwa alam semesta dimanapun selalu sama. Alam semesta terjadi pada
suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu
tetap sama. Dalam teori ini dinyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk,
tumbuh dan menjadi tua akhirnya mati.
b.
Big-Bang Theory Teori ini berlandaskan
dari asumsi massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar
dan mempunyai massa jenisn yang sangat besar, karena adanya reaksi inti
kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat
cepat menjauhi pusat ledakan.
c.
Teori Ekspansi dan Kontraksi Teori ini
diambil berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu masa ekspansi
dan masa kontraksi dalam jangka waktu tiga pulug ribu tahun. Dalam masa
ekspansi terbentuklah galaksi beserta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut
didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang
akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.
D.
BIOLOGI DARI SUDUT PANDANG ISLAM
Tidak ada sains lain yang dapat
memiliki kekuatan sebegitu besar untuk mengubah jalannya perkembangan
organisme-organisme hidup. Meskipun fisika nuklir memamerkan kemapuannya untuk
membunuh seluruh dunia sepuluh kali lipat diatasnya, tetap saja ia hanya dapat
mencapai satu hal: pemusnahan. Di lain pihak, biologi dapat menggerumit. Dengan
biologi ia dapat mengubah sesuatu, demi kebaikan maupun sebaliknya. Ia dapat
merusakkan sesuatu. Ia dapat meningkatkan sesuatu, atau ia dapat memperlampat
efisiensi biologis. Jika sudah sampai pada manipulasi genetik terhadap
sistem-sistem kehidupan, maha hanya langitlah batasnya. Kalau kita melihat ke
masa depan, kita akan melihat bahwa biologi akan mencapai kemajuan politis,
akan semakin banyak atribut manusia yang bergantung pada penjelasan biologis.
Tanggapan intelektual muslim terhadap pandangan dunia biologi masa kini,
karenanya, merupakan kebutuhan yang paling mendesak di masa mendatang. Tidak
lagi cukup bagi kita untuk membatasi diri pada berbagai pendapat yuridis mengenai
masalah-masalah tertentu saja. Soal ini harus dipertimbangkan dalam konteks
ideologis mereka. Individu-individu muslim harus membebaskan diri mereka dari
penjara biologis yang didefinisikan hanya melalui teknologi Barat. Dengan
demikian, jika telah sampai pada biologi manusia, etika dan tata moral Islam,
sebagaimana yang dikemukakan dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW, harus dapat
menggantikan teknologi yang membatasi itu. mu yang mempelajari tentang makhluk
hidup dan gejala-gejalanya. Berkaitan dengan itu lahir beberapa cabang biologi,
antara lain: botani, zoology, morfologi, anatomi, fisiologi, sitologi,
hitologi, palaentologi dan lainnya. Makhluk hidup yang kita pelajari itu tidak
dapat dilepaskan dari benda tak hidup (materi). Bahkan materi itu merupakan
komponen yang terpenting dalam studi biologi. Para ahli biologi melihat dunia
kehidupan sebagai sistem. Sistem itu tumbuh menurut pola evolusi, mulai dari
partikel subatomik, atom, molekul, aggregasi molekul, sel, jaringan, organ,
sistem organ, individu, species, populasi, komunitas, sampai ke seluruh biota,
yaitu himpunan makhluk hidup yang menempati biosfer.
Berdasarkan studi biologi yang
sangat berkaitan dengan kehidupan,ada beberapa teori-teori yang mengungkapkan
tentang asal mula kehidupan, antara lain:
1) Generatio Spontanea
2) Cosmozoa
3) Omme Vivum Ex Ovo
4) Omme Ovo Ex Vivo
5) Omne Vivum Ex Vivo
6) Teori Uray
7) Teori Oparin-Haldane
E.
BIOLOGI DARI SUDUT PANDANG ILMU PENGETAHUAN MODERN
Biologi secara bebas diartikan
sebagai ilmu mempelajari makhluk hidup dan yang pernah hidup. Selain itu
biologi, juga didefinisikan sebagai
F.
FISIKA DARI SUDUT PANDANG ISLAM
Pada jaman kegemilangan sains
Islam, disiplin yang dapat dikatakan fisika tidak ada, yang ada pada waktu itu
ialah sains tabi’i (natural science). Optik yang merupakan salah satu cabang
ilmu fisika, pada masa itu termasuk di dalam ruang lingkup ilmu matematika.
Pendekatan yang diambil di sini adalah mengungkap hasil kerja tokoh sains
Islam, yang dapat dikategorikan sebagai fisika yang ada sekarang. Al-Qur’an
pada dasarnya merupakan faktor penggerak utama, yang mendorong umat Islam
mempelajari rahasia alam, dan fisika adalah salah satu dari bidang kajian yang
telah diselidiki. Terdapat juga ayat-ayat Al-Qur’an yang menyatakan beberapa
fenomena yang tidak mungkin dapat diketahui oleh tokoh sains ketika Al-Qur’an
itu diturunkan. Ini adalah suatu tantangan bagi ahli sains untuk membuktikan
kebenaran Al-Qur’an yang merupakan wahyu Allah. “Akan kamu perlihatkan kepada
mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di ufuk yang paling jauh dan pada diri
mereka sendiri bahwa Al-Qur’an itu memang benar ...... “ (QS. Fushshilat (41):
53) Ada dua alasan yang melatarbelakangi pesatnya perkembangan fisika di dunia
Islam pada masa keemasan, yaitu, pertama: dorongan yang diberikan oleh
Al-Qur’an tentang perintah mengembangkan sains; kedua: dasar pijakan
pengembangan sains yang telah dirintis oleh para filosof Yunani yang
buku-bukunya telah diterjemahkan dalam bahasa Arab.
Perkembangan ilmu fisika di dunia
Islam di pelopori oleh beberapa tokoh sains yaitu:
1.
Al-Hasan bin Al-Haytsam (965-1039 M)
Lebih dikenal di dunia Barat dengan nama Al-Hazen. Ia dianggap sebagai bapak
optik pertama, Berpijak pada landasan geometris bangsa Yunani Kuno, ia
mengembangkan teori optik yang berpengaruh besar terhadap karya-karya ilmuwan
Barat. Bukunya, Kitabb Al-Manazir turut mengilhami karya Roger Bacon.
2.
Kamal Ad-Din Al-Farisi (w. 1320 M)
Al-Farisi adalah ilmuwan Muslim yang berasal dari persia. Ia merupakan salah
satu penerus Al-Haytsam. Al-Farisi mengulang dan mengembangkan ketelitian
eksperimen Al-Haytsam pada kamera obskura dan juga mengemukakakn penjelasan
yang berkaitan dengan ihwal timbulnya gejala pelangi.
3.
Abdul Fath Abd. Al-Rahman Al-Khazimi (abad 12 M) Al-Khazimi adalah ahli fisika
Muslim terkenal setelah Al-Haytsam dan Al-Biruni. Al-Khazimi terkenal dalam
bidang mekanika dan hidrostatika yang dirangkum dalam bukunya Mizan Al-Hikmah.
4.
Abu Said Abd Al-Rahman Ibnu Yunus (2. 1009 M) Ibnu Yunus adalah seorang ahli
fisika yang terkemuka di Kaherah. Dia menciptakan bandul dan menceritakan
bagaimana bandul beroprasi. Bandul ini telah digunakan sebagai alat ukut waktu.
G.
FISIKA DARI SUDUT PANDANG ILMU PENGETAHUAN MODERN
Fisika Modern berkembang pesat
sekitar abad ke-18. Teori Galileo dan Newton menjelaskan sifat-sifat alam
semesta, terlebih lagi pada saat itu telah ada usaha berkomunikasi dengan
majalah ilmiah. Media komunikasi inilah yang mendorong para ilmuwan untuk
bekerja lebih maju. Abad ke-18 dikenal sebagai abad scientific hobbyists,
karena tidak ada ilmuwan professional. Berkembangnya fisika pada abad ini hanya
karena aktifitas ilmuwan untuk mengisi waktu senggangnya. Pada abad ke-18
beberapa ilmuwan yang banyak memberikan pengaruh dalam perkembangan fisika
antara lain: Henry Cavendish (1731-1810), Thomas Young (1772-1829), Bejamin
Franklin (1706-1790). Penemuan fisika modern, di abad-18 kemudian dilanjutkan
pada abad-19. Pada abad ke-19 banyak ilmuwan yang mengkaji konsep energi, yaitu
Julius R. Von Mayer (1814-1878), James Prescott Joule (1818-1889), James Clerk
Maxwell (1831-1879), Heinrich Hertz (1857-1894). Pada abad 20, ilmu fisika
berkembang sangat pesat, terutama yang berhubungan dengan suasana atom,
relativitas, dan teori kuantum. Penemuan terbesar abad ke 20 di bidang fisika
adalah tori relativitas oleh Albert Einstein. Bangunan keilmuwan yang tidak
kalah pentingnya dan terus mendapat perhatian ilmuwan-ilmuwan fisika di abad ke
21 adalah fisika plasma. Ilmu ini telah memperkaya perbendaharaan teori tentang
jagat raya. Fisika plasma dapat mendorong ke arah terciptanya sumber daya yang
tidak habis-habisnya, murah dan aman karena terdapat di seluruh bagian bumi
ini. Selain itu juga akan tercipta teknik komunikasi yang luar biasa, terutama
bagi pesawat ruang angkasa yang menuju ke planet-planet. Cabang fisika yang
lain, bidang astronomi, terus dilakukan upaya penerbangan menembus ruang waktu
dengan pencarian ‘dunia alternatif’ bagi kehidupan baru. Hal tersebut tidaklah
mungkin dilakukan seseorang-seseorang tetapi merupakan penemuan kronologis dan
komprehenship yang saling terkait satu sama lain. Berdasarkan analisis diatas
terlihat bahwa ilmu fisika bukan dibangun oleh seorang ilmuwan, tetapi hasil
kumulatif para ilmuwan yang dilandasi semangat ilmiah yang memerlukan waktu
cukup panjang untuk menuju kesempurnaan.
H.
KIMIA DARI SUDUT PANDANG ISLAM Al-Qur’an
berulang-ulang telah mendorong
orang-orang Islam untuk mengatasi kejadian alam dunia, dan untuk mempelajari
bagaimana langit-langit dan bumi-bumi telah berguna untuk manusia.Di sana belum
pernah ada suatu konflik antara keyakinan dan pikiran di dalam Islam. Itulah
sebabnya maka orang-orang Islam telah memulai pertama sekali mempelajari suatu
pelajaran yang selalu progresif dan serius tentang ilmu kimia dan ilmu alam.
Karya-karya ilmiah disifatkan kepada Khalid Ibnu Yazid (wafat tahun 704 M) dan
kepada ahli hukum besar Ja’far As-Shadiq (wafat tahun 765 M) dan murid mereka
Jabir Ibnu Hayyan (kira-kira tahun 776 M) dengan tepat masih tetap dimuliakan
sepanjang masa. Sifat khas dari karya-karya mereka telah merupakan percobaan
yang objektif, di samping pemikiran yang sederhana, melalui penelitian bahwa
mereka telah mengumpulkan fakta-fakta. Di bawah pengaruh mereka, ilmu kimia
dahulu kala telah dipindahkan ke dalam suatu ilmu eksakta (yang tepat),
didasarkan atas fakta-fakta dan mampu mempertunjukkan (demonstrasi). Jabir
telah mengetahui operasi-operasi kemis tentang penguapan dan pengurangan. Dia
juga yang telah mengembangkan cara-cara penguapan, sublimasi, kristalisasi, dan
sebagainya. Ini adalah bukti bahwa di dalam jalan-jalan pengetahuan,
orang-orang seperti mereka yang sabar untuk generasi-generasi dan abad-abad
telah diperlukan.
I.
KIMIA DARI SUDUT PANDANG ILMU
PENGETAHUAN MODERN
Masyarakat primitif tak dapat
mengatasi kekuatan alam yang membawa bencana, seperti wabah penyakit, gempa,
banjir dan sebagainya. Akibatnya, sesuatu yang menurut pemikiran mereka
merupakan penyebabnya harus dipuja agar bencana itu tidak terulang. Pada abad
pertengahan, sikap yang demikian itu beralih menjadi mistik. Para ahli kimia
beranggapan bahwa dengan kekuatan gaib, tembaga misalnya dapat diubah menjadi
emas. Suatu penemuan pada zaman itu umumnya dapat diterima pada generasi
berikutnya sehingga pengetahuan yang mereka peroleh tidak memberika sumbangan
pada perkembangan ilmu kimia. Baru pada akhir abad ke-17, ilmu kimia berkembang
sebagai ilmu pengetahuan setelag Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode yang
dikenal sebagai metode ilmiah, yakni metode dengan pengamatan-pengamatan
menghubungkan kenyataan, mengemukakan perkiraan, menguji perkiraan dengan
percobaan selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan. Dengan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar