Selasa, 16 Februari 2016

MATERI IAD IBD dan ISD BAB 10-14



MANUSIA DAN HARAPAN

1. Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
2. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)    Kelangsungan hidup (survival)
b)    Keamanan (safety)
c)    Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)    Diakui linkungan (status)
e)     Perwujudan cita – cita (self actualization)
3. PENGERTIAN DOA
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa bermakna sebagai berikut:
1. Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian make, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
2. Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
3. Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)
4. Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).
5. Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49).
Macam-Macam Do’a
Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata: "Setiap perintah di dalam al Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah." 2
Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:
Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
4. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat kita perhatikan :
Ia tidak percaya pada diri sendiri.
Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu, berita itu kurang dapat dipercaya.
Bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah.
Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari Al-qur’an.
Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
5. Berbagai Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.
• Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.
• Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka    menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

Konsep Memanusiakan Manusia melalui Pemahaman Konsep Keadilan, Penderitaan, Cinta kasih, Tanggung jawab, Pengabdian, Pandangan hidup, Keindahan dan Kegelisahan.
Konsep Memanusiakan Manusia Melalui:
a. Manusia dan Cinta Kasih.,
Cinta secara sederhana bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati antar dua makhluk. Sampai dengan sekarang ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa cinta itu tidak lebih dari sekedar perasaan menyenangkan yang untuk mengalaminya orang harus terjatuh ke dalamnya.
Sikap seperti itu pada prinsipnya berdasar pada pendapat-pendapat berikut:
•   Beberapa manusia menyatakan masalah cinta pertama-tama sebagai masalah dicintai dan bukan    masalahmencintai.
•   Permasalahan cinta merupakan persoalan objek dan bukan masalah bakat
•   Mencampuradukkan antara pengalaman mula pertama jatuh cinta dan keadaan tetap berada dalam cinta.
Cinta memiliki hubungan pengertian dengan kemesraan, kasih sayang (perasaan simpati yang tulus), belas kasihan, dan aktivitas pemujaan (sebagai wujud cinta manusia pada Tuhan) .
Kasih Sayang, adalah penerapan perasaan sayang, cinta, atau suka kepada seseorang.
Berbagai bentuk kasih sayang:
•   Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap aktif sementara anak bersikap pasif (berdampak dimana anak merasa takut, kurang percaya diri menyatakan pendapat, minder dan tidak berani)
•   Kasih sayang dimana seorang anak bersikap aktif sementara si orangtua bersikap pasif.
•   Bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap pasif sementara sianak juga bersikap pasif.
Seperti itulah konsep memanusiakan manusia melalui cinta kasih.
b. Manusia dan Keindahan
Keindahan berasal dari kosakata indah, yang artinya bagus, cantik, permai,  elok, molek, dan lainnya. Keindahan itu bersifat universal, berarti tidak terikat oleh selera perorangan, selera mode, waktu dan tempat, kedaerahan atau lokal. Keindahan dalam artinya yang luas, mengandung pengertian ide atau gagasan kebaikan. Sementara Keindahan dalam arti estetik murni, menyangkut pengalaman estetika seorang manusia dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diterapkannya. Keindahan dalam arti terbatas ialah keindahan yang hanya menyangkut suatu benda yang dapat diserap dengan indera penglihatan, yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
Ciri-ciri keindahan menyangkut kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan, keseimbangan (balance) dan keselarasan (harmoni), simetri, dan pertentangan ’kontra’. Jadi keindahan adalah tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, bentuk, kata-kata, nada dan warna,
c. Manusia dan Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita dari kata bahasa sansakerta dhara artinya menanggung atau menahan. Derita artinya merasakan atau menanggung sesuatu yang tidak diinginkan. Penderitaan dapat berupa jasmani ataupun rohani. Penderitaan dapat disebabkan dari dalam dan luar diri manusia.
d. Manusia dan Keadilan
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban ”Wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun itu terhadap diri sendiri, atau orangtuamu dan kaum kerabatmu”
e. Manusia dan Pandangan Hidup
Pandangan hidup seseorang terdiri atas sikap hidup, kebajikan dan cita-cita. Cita-cita, sikap hidup dan kebajikan itu tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Kebaikan atau Kebajikan perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, yaitu yang sesuai dengan etika atau norma-norma agama. Manusia melakukan perbuatan baik, karena menurut fitrahnya melakukan kebaikan sebagai makhluk bermoral. Atas dorongan jiwanya manusia cenderung berbuat baik.
f. Manusia dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Yang merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
g. Manusia dan Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti rasa atau persaan yang tidak tenteram di hati, merasa selalu khawatir, cemas, tidak dapat tenang, tidak sabar. Alasan mengapa manusia gelisah ialah karena manusia memiliki hati dan perasaan.
Perasaan cemas menurut Sigmund Freud ada tiga, yaitu:
•   Kecemasan Obyektif, kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan, contohnya kecemasan karenaanaknya yang belum pulang ke rumah.
•     Kecemasan neurotik, perasaan yang timbul akibat pengamatan tentang bahaya dari naluri, contohnya dalam  penyesuaian diri dengan lingkungan, rasa takut yang irasional semacam fobia, rasa gugup.
•    Kecemasan moral, hal ini muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan marah, rendah diri, iri, dengki, hasud dendam.
h. Manusia dan Harapan
Harapan berasal dari kosakata harap, artinya Sesuatu terjadi sesuai dengan keinginannya. Yang mempunyai harapan atau keinginan hati itu, putus harapan berarti putus asa.
Sekian pembahasan kami mengenai konsep memanusiakan manusia dan bagaimana menerapkan konsep memanusiakan manusia dalam kehidupan kita sehari-hari.

PEMUDA & SOSIALISASI
1. Sosialisasi Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
1. Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi dandapt dipercaya
2. Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial.
Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, mahluk individual bagi pemuda.
Proses sosialisasi juga adalah proses pembentukan sikap loyalitas sosial. Loyalitas sosial atau kesetiaan sosial adalah perkembangan dari sikap saling menerima dan saling memberi kearah ang lebih baik. Kita sangat mudah melihatnya pembentukan kesetiaan sosial ini adalah dalam keluarga. Setiap anggota keluarga selalu setia sesamanya. Di dalam kelompok dan masyarakat juga kesetiaan sosial ini berkembang, sebagai dasar kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Dengan kata lain kesetianan sosial berkembang mulai dari kelompok yang sederhan hingga kelompok yang lebih luas.
Ada minimal tiga hal yang harus dilakukan agar tumbuh dan kembangnya sikap loyalitas sosial ini yakni :
Pertama kita harus saling berkomunikasi baik dalam keadaan berdekatan ataupun dalam keadaan berjauhan (tempat tinggal). Dengan komunikasi yang teratur kita akan saling mengetahui kabar dan berita di antara kita. Sakit atau senang diantara kita dapat dengan cepat kita mengetahuinya.
Kedua, sering bekerja sama menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Misalnya bergotong royang atau melakukan arisan. Kerja sama dapat saja dilakukan dalam kelompok kecil(minimal dua orang) atau pun dalam kelompok yang besar (yang jumlah anggotanya banyak).
Ketiga, dalam kehidupan atau pergaulan sesama kita, sikap tolong menolong harus dikembangkan. Berbagai kesulitan hidup yang kita alami pantas kita minta tolong kepada orang lain atau teman. Begitu pula sebaliknya bila kawan kita yang mengalami kesusahan wajib pula kita membantunya. Tentu saja dasarnya adalah suka saling menerima dan memberi.
Menurut George Herbert Mead, sosialisasi yang dialami seseorang dapat dibedakan dalam tahap-tahap sebagai berikut.
1. Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami manusia sejak dilahirkan, ketika seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: Kata “makan” yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita. Makna kata tersebut juga belum dipahami dengan tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata “makan” tersebut dengan cara menghubungkannya dengan kenyataan yang dialaminya.
2.  Tahap meniru (Play Stage)
Tahap ini ditandai dengan:
a.    Semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.
b.   Mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak, dan sebagainya.
c.    Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini.
d. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan pertahanan diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai (Significant other).
3.  Tahap siap bertindak (Game Stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
4.  Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
2. Tujuan Pokok Sosialisasi
a.   Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
b.  Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
c.  Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
d.  Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
3. Peranan Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat ,Bangsa dan Negara
Dalam hubungannya dengan sosialisasi geenerasi muda khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk generasi muda, mahasiswa pada khususnya pada saat ini. Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata perlu ditebus dengan pengorbanan yang tinggi. Oleh karena segera setelah proklamasi pemuda Indonesia membentuk organisasi yang bersifat politik maupun militer, diantaranya KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang didirikan oleh mahasiswa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
KAMI menjadi pelopor pemdobrak kearah kehidupan baru yang kemudian dikenal dengan nama orde baru (ORBA). Barang siapa menguasai generasi muda, berarti menguasai masa depan suatu bangsa, demikian bunyi suatu pepatah. Berarti masa depan suatu bangsa itu terletak ditangan generasi mudas.
Kalau dilihat lebih mendalam, mahsiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai :
a.    Agent of change
b.   Agent of development
c.    Agent of modernization
Sebagai agent of change, mahasiswa bertugas untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat kearah perubahan yang lebih baik. Sedangkan agent of development, mahasiswa bertugas untuk melancarkan pembangunan di segala bidang, baik yang bersifat fisik maupun non fisik.Sebagai agent of modernization, mahasiswa bertugas dan bertindak sebagai pelopor dalam pembahruan.
4. Potensi-Potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
1.     Idealisme dan daya kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
2.     Dinamika dan kreativitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.
3.     Keberanian mengambil resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
5. Pengembangan Potensi Gener asi Muda
Generasi muda memiliki peranan penting dalam memajukan dan meningkatkan pembangunan. Begitu banyak potensi yang dimiliki oleh generasi muda, mereka mampu berkarya dan berekspresi dengan bebas ,tetapi masih dalam lingkup yang sewajarnya dan tidak menyalahi aturan. Pengembangan potensi tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga, orang tua dapat mengembangkan potensi anak mereka sejak berusia balita, orang tua dapat mengarahkan apa dan kemana potensi yang dimiliki oleh anak mereka sehingga lahirlah generasi muda yang memiliki potensi sesuai minat masing-masing anak.
Generasi muda dapat mengembangkan potensi mereka melalui hoby atau kesenangan masing-masing, contohnya jika anak menyukai musik maka ia bisa mengembangkan potensinya dengan membuat sebuah band atau mengikuti kursus bermain musik sehingga potensi anak tersebut redup tanpa ada perkembangan.
Potensi generasi muda juga dapat membangun rasa bangga pada diri sendiri. Keluarga dan negara juga merasa bangga atas potensi yang dimiliki oleh anggota keluarga atau sebagai masyarakat. Tapi bagaimana jika generasi muda saat ini mengisi hari mereka dengan hanya menghabiskan uang orang tua dengan membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan, Sex di luar nikah, penyalahgunaan obat narkotika tak dapat dihindari, mabuk-mabukan (minum-minuman keras), dan masih banyak lagi hal-hal lain yang sangat menyedihkan. Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan orang tua dapat mengarahkan sejak dini kemana arah yang paling tepat dan baik untuk perkembangan anak mereka sehingga generasi muda dapat memiliki potensi yang sangat berguna bagi nusa dan bangsa.
Di negara-negara maju, salah satu di antaranya adalah Amerika Serikat, para mahasiswa sebagai bagian generasi muda, didorong, dirangsang dengan berbagai motivasi dan dipacu untuk maju dalam berlomba menciptakan suatu ide / gagasan yang harus diwujudkan dalam suatu bentuk barang, dengan berorientasi pada teknologi mereka sendiri.
6. Masalah-Masalah Generasi Muda
Generasi muda dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya menghadapi berbagai permasalahan yang perlu diupayakan penanggulangannya dengan melibatkan semua pihak. Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi muda di Indonesia dewasa ini antara lain sebagai berikut :
1.      Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
2.      Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
3.      Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal. Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.
4.     Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
5.    Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.
6.    Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.
7.    Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa.
8.    Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.
9.    Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant behavior).
10.  Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.
11.  Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya. Permasalahan tersebut akan berkembang seiring dengan perkembangan jaman apabila tidak diupayakan pemecahannya oleh semua pihak termasuk organisasi masyarakat, diantaranya KARANG TARUNA .
7. Faktor Penyebab Permasalahan Pemuda
1. Kurang dalam mengendalikan diri
Dalam hal ini kita melibatkan keluarga karena keluarga merupakan tempat awal seorang remaja membentuk karakter . Disini peran orang tua sangat mempengaruhi perkembangan remaja dalam mengendalikan diri , orang tua bukan hanya memberikan penjelasan tentang nilai sosial (baik buruknya suatu perbuatan) tapi juga memberikan suatu contoh perbuatan yang dapat dicontoh oleh remaja tersebut sehingga ketika remaja sudah berada dilingkup sosial yang lebih luas contohnya masyarakat , remaja tersebut akan terbiasa melakukan sama seperti apa yang dicontohkan oleh orang tuanya .
2. Kurang masa bersama keluarga
Meluangkan waktu sejenak untuk berkumpul bersama keluarga merupakan hal kecil yang mempengaruhi perkembangan remaja diluar karena pada saat seperti inilah masing-masing anggota keluarga menceritakan masalah kepada orang tua atau orang yang lebih tua didalam keluarga tersebut demi mendapat sebuah solusi yang benar . Karena banyak faktor remaja melakukan hal negatif adalah karena jarangnya meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga dengan alasan orang tua bekerja dan sibuk dengan urusan lain, jika didiamkan begitu saja remaja tidak mendapat teman untuk menceritakan masalah yang dihadapinya sehingga remaja mencari jalan keluarnya sendiri yang menurutnya benar dan tak jarang dari keputusan itulah dapat mengorbankan orang lain .
3. Masalah ekonomi keluarga
Keluarga miskin mungkin tidak memiliki kemampuan untuk menyediakan pendidikan sempurna kepada anak. Makanan dan minuman , tempat kediaman serta kesehatan yang memadai. Faktor inilah yang mendorong remaja untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya atau mencuri milik orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dan hal ini akan terus meningkat ke arah yang lebih ekstrim jika dibiarkan seperti menghilangkan nyawa orang lain demi suatu hal yang diinginkannya .
8. Usaha Menanggulangi Permasalahan Pemuda
Cara yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu orang tua harus sering menasehati, memberi bimbingan, dan memberi pengarahan kepada anaknya agar menjadi pemuda yang mudah bersosialisasi dan bisa hidup mandiri tanpa upaya dan dana orang tuanya. Hal ini bergantung pada diri pemuda itu sendiri. Jika menurut mereka nasehat tersebut dapat membantu untuk mengatasi permasalahannya, maka mereka akan melakukannya. Dan jika mereka tidak membutuhkan nasehat, maka mereka tidak akan melakukannya. Tetapi pemuda yang baik adalah pemuda yang selalu mendengarkan nasehat - nasehat yang baik dari orang tuanya.
Setelah memberi tanggapan untuk mengatasi permasalahan.pemuda dalam generasi nasional, diharapkan pemuda - pemuda dapat meningkatkan sikap kedewasaannya dalam hal ekonomi dan psikologi. Masyarakat pun akan bangga. Begitu pun bagi orang tua, akan merasa bangga. Karena mereka memiliki anak yang baik dan bisa diandalkan sebagai penerus bangsa. Dan semoga hal ini lebih baik lagi di masa mendatang.


9. Perguruan dan Pendidikan
Arti penting dari pendidikan adalah sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia, sebagai prasarat utama dalam pembangunan. Suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunannya secara ‘self propelling’ dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu (termasuk relevansi dengan pembangunan) dalam pendidikan penduduknya. Modernisasi Jepang agaknya merupakan contoh prototipe dalam hubungan ini.
Masalah pendidikan bukan saja masalah pendidikan formal, tetapi pendidikan membentuk manusia-manusia membangun. Dan untuk itu diperlukan kebijaksanaan terarah dan terpadu di dalam menangani masalah pendidikan ini. Rendahnya produktivitas rata-rata penduduk, banyaknya jumlah pencari kerja, “Under utilized population”, kurangnya semangat kewiraswastaan, merupakan hal-hal yang memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh.
Sebab hal itu semua akan berarti belum terlepasnya Indonesia dari belenggu keterbelakangan dan kemiskinan sebagaimana diharapkan pendidikan yang dapat mengembangkan semangat “inner will peningkatan kemampuan diri dan bangsa” yang terpencar dalam pembangunan pendidikan mental, intelektuan dan profesional bagi seluruh penduduk dan pemuda Indonesia.
Sebagai satu bangsa yang menetapkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan negara Indonesia, maka pendidikan nasional yang dibutuhkan adalah pendidikan dengan dasar dan dengan tujuan menurut Pancasila. Dalam implementasinya, pendidikan tersebut diarahkan menjadi pendidikan pembangunan, satu pendidikan yang akan membina ketahanan hidup bangsa, baik secara fisik maupun secara ideologis dan mental. Melalui pendidikan itu diharapkan bangsa Indonesia akan mampu membebaskan diri dari belenggu kemiskinan dan keterbelakangan, melalui suatu alternatif pembangunan yang lebih baik, serta menghargai kemajuan yang antara lain bercirikan perubahan yang berkesinambungan.
Untuk itu maka diperlukan adanya perubahan-perubahan secara mendasar dan mendalam yang menyangkut persepsi, konsepsi serta norma-norma kependidikan dalam kaitannya dengan cita-cita bermasyarakat Pancasila. Dalam hal ini kiranya pemerintah telah cukup berhasil dalam menegakkan landasan-landasan ideal serta landasan koseptual terhadap pembaharuan pendidikan menuju sistem pendidikan nasional yang tepat arah dan tepat guna.

IAD, IBD, ISD: PRESPEKTIF ISLAM & ILMU PENGETAHUAN TENTANG ALAM SEMESTA, BIOLOGI, FISIKA DAN KIMIA

            Pandangan Islam mengenai hakikat manusia tidak menganggap biologi sebagai sesuatu yang tak terelakkan. Satu-satunya perbedaan paling penting antara biologi reduktif deterministik dan eksploatatif, dengan pandangan islam yang universal itu sangat menentukan dalam usaha untuk menghilangkan sama sekali seksisme, rasisme dan kesenjangan sosio-ekonomi. Kita harus menghadapi ideologi-biologis dengan pandangan dunia Islam.
A. ALAM SEMESTA
Alam Semesta dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dianggap ada secara fisik, seluruh ruang dan waktu, dan segala bentuk materi serta energi. Istilah Semesta atau Jagad Raya dapat digunakan dalam indra kontekstual yang sedikit berbeda, yang menunjukkan konsep-konsep seperti kosmos, dunia, atau alam.
B. ALAM SEMESTA DAN SEISINYA DARI SUDUT PANDANG ISLAM
Al-Qur’an bukan hanya ditujukan kepada manusia, tetapi juga ditujukan kepada seluruh ciptaan Allah SWT. Dalam banyak ayat, Allah sendiri bersumpah atas nama berbagai ciptaan-Nya, seperti matahari, bulan, berbagai jenis buah-buahan, dan dalam banyak ayat Al-Qur’an menyuruh manusia agar memperhatikan kebijaksanaan luar biasa yang terdapat dalam ciptaan-Nya. Dengan cara serupa, Islam memperuntukkan dirinya bagi alam primordial manusia yang ada dalam pancaran pesan kosmis yang tertulis di atas dedaunan, gunung-gunung dan bintang-bintang. Itulah sebabnya baik ayat-ayat Al-Qur’an maupun fenomena alam disebutkan dalam ayat, dan Al-Qur’an menyebut kedua ayat ini, yang ada dalam jiwa manusia maupun dalam ciptaan-Nya yang lain sebagai tanda-tanda atau isyarat Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam ayat terkenal, yang artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami disegenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka badwa Al-Qur’an itu adalah benar.” (QS. Fushshilat 41: 53)
C. ALAM SEMESTA DAN SEISINYA DARI SUDUT PANDANG ILMU PENGETAHUAN MODERN
a.  Steady State Theory Dalam teori ini dinyatakan bahwa alam semesta dimanapun selalu sama. Alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam semesta selalu tetap sama. Dalam teori ini dinyatakan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk, tumbuh dan menjadi tua akhirnya mati.
b.  Big-Bang Theory Teori ini berlandaskan dari asumsi massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar dan mempunyai massa jenisn yang sangat besar, karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan.
c.  Teori Ekspansi dan Kontraksi Teori ini diambil berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu masa ekspansi dan masa kontraksi dalam jangka waktu tiga pulug ribu tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi beserta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.
D. BIOLOGI DARI SUDUT PANDANG ISLAM
Tidak ada sains lain yang dapat memiliki kekuatan sebegitu besar untuk mengubah jalannya perkembangan organisme-organisme hidup. Meskipun fisika nuklir memamerkan kemapuannya untuk membunuh seluruh dunia sepuluh kali lipat diatasnya, tetap saja ia hanya dapat mencapai satu hal: pemusnahan. Di lain pihak, biologi dapat menggerumit. Dengan biologi ia dapat mengubah sesuatu, demi kebaikan maupun sebaliknya. Ia dapat merusakkan sesuatu. Ia dapat meningkatkan sesuatu, atau ia dapat memperlampat efisiensi biologis. Jika sudah sampai pada manipulasi genetik terhadap sistem-sistem kehidupan, maha hanya langitlah batasnya. Kalau kita melihat ke masa depan, kita akan melihat bahwa biologi akan mencapai kemajuan politis, akan semakin banyak atribut manusia yang bergantung pada penjelasan biologis. Tanggapan intelektual muslim terhadap pandangan dunia biologi masa kini, karenanya, merupakan kebutuhan yang paling mendesak di masa mendatang. Tidak lagi cukup bagi kita untuk membatasi diri pada berbagai pendapat yuridis mengenai masalah-masalah tertentu saja. Soal ini harus dipertimbangkan dalam konteks ideologis mereka. Individu-individu muslim harus membebaskan diri mereka dari penjara biologis yang didefinisikan hanya melalui teknologi Barat. Dengan demikian, jika telah sampai pada biologi manusia, etika dan tata moral Islam, sebagaimana yang dikemukakan dalam Al-Qur’an dan sunnah Nabi SAW, harus dapat menggantikan teknologi yang membatasi itu. mu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan gejala-gejalanya. Berkaitan dengan itu lahir beberapa cabang biologi, antara lain: botani, zoology, morfologi, anatomi, fisiologi, sitologi, hitologi, palaentologi dan lainnya. Makhluk hidup yang kita pelajari itu tidak dapat dilepaskan dari benda tak hidup (materi). Bahkan materi itu merupakan komponen yang terpenting dalam studi biologi. Para ahli biologi melihat dunia kehidupan sebagai sistem. Sistem itu tumbuh menurut pola evolusi, mulai dari partikel subatomik, atom, molekul, aggregasi molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, species, populasi, komunitas, sampai ke seluruh biota, yaitu himpunan makhluk hidup yang menempati biosfer.
Berdasarkan studi biologi yang sangat berkaitan dengan kehidupan,ada beberapa teori-teori yang mengungkapkan tentang asal mula kehidupan, antara lain:
1) Generatio Spontanea
2) Cosmozoa
3) Omme Vivum Ex Ovo
4) Omme Ovo Ex Vivo
5) Omne Vivum Ex Vivo
6) Teori Uray
7) Teori Oparin-Haldane
E. BIOLOGI DARI SUDUT PANDANG ILMU PENGETAHUAN MODERN
Biologi secara bebas diartikan sebagai ilmu mempelajari makhluk hidup dan yang pernah hidup. Selain itu biologi, juga didefinisikan sebagai
F. FISIKA DARI SUDUT PANDANG ISLAM
Pada jaman kegemilangan sains Islam, disiplin yang dapat dikatakan fisika tidak ada, yang ada pada waktu itu ialah sains tabi’i (natural science). Optik yang merupakan salah satu cabang ilmu fisika, pada masa itu termasuk di dalam ruang lingkup ilmu matematika. Pendekatan yang diambil di sini adalah mengungkap hasil kerja tokoh sains Islam, yang dapat dikategorikan sebagai fisika yang ada sekarang. Al-Qur’an pada dasarnya merupakan faktor penggerak utama, yang mendorong umat Islam mempelajari rahasia alam, dan fisika adalah salah satu dari bidang kajian yang telah diselidiki. Terdapat juga ayat-ayat Al-Qur’an yang menyatakan beberapa fenomena yang tidak mungkin dapat diketahui oleh tokoh sains ketika Al-Qur’an itu diturunkan. Ini adalah suatu tantangan bagi ahli sains untuk membuktikan kebenaran Al-Qur’an yang merupakan wahyu Allah. “Akan kamu perlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di ufuk yang paling jauh dan pada diri mereka sendiri bahwa Al-Qur’an itu memang benar ...... “ (QS. Fushshilat (41): 53) Ada dua alasan yang melatarbelakangi pesatnya perkembangan fisika di dunia Islam pada masa keemasan, yaitu, pertama: dorongan yang diberikan oleh Al-Qur’an tentang perintah mengembangkan sains; kedua: dasar pijakan pengembangan sains yang telah dirintis oleh para filosof Yunani yang buku-bukunya telah diterjemahkan dalam bahasa Arab.
Perkembangan ilmu fisika di dunia Islam di pelopori oleh beberapa tokoh sains yaitu:
1.  Al-Hasan bin Al-Haytsam (965-1039 M) Lebih dikenal di dunia Barat dengan nama Al-Hazen. Ia dianggap sebagai bapak optik pertama, Berpijak pada landasan geometris bangsa Yunani Kuno, ia mengembangkan teori optik yang berpengaruh besar terhadap karya-karya ilmuwan Barat. Bukunya, Kitabb Al-Manazir turut mengilhami karya Roger Bacon.
2.  Kamal Ad-Din Al-Farisi (w. 1320 M) Al-Farisi adalah ilmuwan Muslim yang berasal dari persia. Ia merupakan salah satu penerus Al-Haytsam. Al-Farisi mengulang dan mengembangkan ketelitian eksperimen Al-Haytsam pada kamera obskura dan juga mengemukakakn penjelasan yang berkaitan dengan ihwal timbulnya gejala pelangi.
3. Abdul Fath Abd. Al-Rahman Al-Khazimi (abad 12 M) Al-Khazimi adalah ahli fisika Muslim terkenal setelah Al-Haytsam dan Al-Biruni. Al-Khazimi terkenal dalam bidang mekanika dan hidrostatika yang dirangkum dalam bukunya Mizan Al-Hikmah.
4. Abu Said Abd Al-Rahman Ibnu Yunus (2. 1009 M) Ibnu Yunus adalah seorang ahli fisika yang terkemuka di Kaherah. Dia menciptakan bandul dan menceritakan bagaimana bandul beroprasi. Bandul ini telah digunakan sebagai alat ukut waktu.
G. FISIKA DARI SUDUT PANDANG ILMU PENGETAHUAN MODERN
Fisika Modern berkembang pesat sekitar abad ke-18. Teori Galileo dan Newton menjelaskan sifat-sifat alam semesta, terlebih lagi pada saat itu telah ada usaha berkomunikasi dengan majalah ilmiah. Media komunikasi inilah yang mendorong para ilmuwan untuk bekerja lebih maju. Abad ke-18 dikenal sebagai abad scientific hobbyists, karena tidak ada ilmuwan professional. Berkembangnya fisika pada abad ini hanya karena aktifitas ilmuwan untuk mengisi waktu senggangnya. Pada abad ke-18 beberapa ilmuwan yang banyak memberikan pengaruh dalam perkembangan fisika antara lain: Henry Cavendish (1731-1810), Thomas Young (1772-1829), Bejamin Franklin (1706-1790). Penemuan fisika modern, di abad-18 kemudian dilanjutkan pada abad-19. Pada abad ke-19 banyak ilmuwan yang mengkaji konsep energi, yaitu Julius R. Von Mayer (1814-1878), James Prescott Joule (1818-1889), James Clerk Maxwell (1831-1879), Heinrich Hertz (1857-1894). Pada abad 20, ilmu fisika berkembang sangat pesat, terutama yang berhubungan dengan suasana atom, relativitas, dan teori kuantum. Penemuan terbesar abad ke 20 di bidang fisika adalah tori relativitas oleh Albert Einstein. Bangunan keilmuwan yang tidak kalah pentingnya dan terus mendapat perhatian ilmuwan-ilmuwan fisika di abad ke 21 adalah fisika plasma. Ilmu ini telah memperkaya perbendaharaan teori tentang jagat raya. Fisika plasma dapat mendorong ke arah terciptanya sumber daya yang tidak habis-habisnya, murah dan aman karena terdapat di seluruh bagian bumi ini. Selain itu juga akan tercipta teknik komunikasi yang luar biasa, terutama bagi pesawat ruang angkasa yang menuju ke planet-planet. Cabang fisika yang lain, bidang astronomi, terus dilakukan upaya penerbangan menembus ruang waktu dengan pencarian ‘dunia alternatif’ bagi kehidupan baru. Hal tersebut tidaklah mungkin dilakukan seseorang-seseorang tetapi merupakan penemuan kronologis dan komprehenship yang saling terkait satu sama lain. Berdasarkan analisis diatas terlihat bahwa ilmu fisika bukan dibangun oleh seorang ilmuwan, tetapi hasil kumulatif para ilmuwan yang dilandasi semangat ilmiah yang memerlukan waktu cukup panjang untuk menuju kesempurnaan.
H. KIMIA DARI SUDUT PANDANG ISLAM Al-Qur’an
berulang-ulang telah mendorong orang-orang Islam untuk mengatasi kejadian alam dunia, dan untuk mempelajari bagaimana langit-langit dan bumi-bumi telah berguna untuk manusia.Di sana belum pernah ada suatu konflik antara keyakinan dan pikiran di dalam Islam. Itulah sebabnya maka orang-orang Islam telah memulai pertama sekali mempelajari suatu pelajaran yang selalu progresif dan serius tentang ilmu kimia dan ilmu alam. Karya-karya ilmiah disifatkan kepada Khalid Ibnu Yazid (wafat tahun 704 M) dan kepada ahli hukum besar Ja’far As-Shadiq (wafat tahun 765 M) dan murid mereka Jabir Ibnu Hayyan (kira-kira tahun 776 M) dengan tepat masih tetap dimuliakan sepanjang masa. Sifat khas dari karya-karya mereka telah merupakan percobaan yang objektif, di samping pemikiran yang sederhana, melalui penelitian bahwa mereka telah mengumpulkan fakta-fakta. Di bawah pengaruh mereka, ilmu kimia dahulu kala telah dipindahkan ke dalam suatu ilmu eksakta (yang tepat), didasarkan atas fakta-fakta dan mampu mempertunjukkan (demonstrasi). Jabir telah mengetahui operasi-operasi kemis tentang penguapan dan pengurangan. Dia juga yang telah mengembangkan cara-cara penguapan, sublimasi, kristalisasi, dan sebagainya. Ini adalah bukti bahwa di dalam jalan-jalan pengetahuan, orang-orang seperti mereka yang sabar untuk generasi-generasi dan abad-abad telah diperlukan.
I.  KIMIA DARI SUDUT PANDANG ILMU PENGETAHUAN MODERN
Masyarakat primitif tak dapat mengatasi kekuatan alam yang membawa bencana, seperti wabah penyakit, gempa, banjir dan sebagainya. Akibatnya, sesuatu yang menurut pemikiran mereka merupakan penyebabnya harus dipuja agar bencana itu tidak terulang. Pada abad pertengahan, sikap yang demikian itu beralih menjadi mistik. Para ahli kimia beranggapan bahwa dengan kekuatan gaib, tembaga misalnya dapat diubah menjadi emas. Suatu penemuan pada zaman itu umumnya dapat diterima pada generasi berikutnya sehingga pengetahuan yang mereka peroleh tidak memberika sumbangan pada perkembangan ilmu kimia. Baru pada akhir abad ke-17, ilmu kimia berkembang sebagai ilmu pengetahuan setelag Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode yang dikenal sebagai metode ilmiah, yakni metode dengan pengamatan-pengamatan menghubungkan kenyataan, mengemukakan perkiraan, menguji perkiraan dengan percobaan selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan. Dengan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar